Pendakian Semeru (1): Debu dan Dingin dari Ranupani Menuju Ranu Kumbolo
![]() |
Pintu Masuk di Ranupani (2.100 mdpl) Menuju Jalur Watu Rejeng | © rusyaidiahmad All Right Reserved |
Meresap dingin dari balik sela jaket dan sarung tangan, menahan terik panas di wajah dan menghirup tipis lembutnya debu tanah yang mengering tersapu oleh lalu lalang para pendaki lain.
![]() |
Ranu Kumbolo - Target Perjalanan Hari Pertama | © rusyaidiahmad All Right Reserved |
Dingin. Begitulah pertama kali yang terasa ketika usai memasuki pintu masuk jalur pendakian Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Gunung pertama ditanah Jawa yang ingin saya sambangi ternyata tertinggi diantara gunung lain di regional jawa, bukan hal yang mudah apalagi terpikir untuk meremehkan dinginnya.
Suhu rata-rata Gunung Semeru kurang lebih berkisar -6-25°C, bukan hal mudah bagi kami dan yang lain untuk menyesuaikan diri dari suhu rata-rata Kalimantan 27-30°C. Sedikit bergerak mungkin menjadi solusi menanggung dingin sebagai penyesuaian.
Berangkat dari rasa penasaran, semangat dan keinginan yang kuat, dingin harus bisa dilupakan sementara walaupun justru akan menjadi rindu disuatu hari nanti.
Setelah menyelesaikan proses simaksi/ pendaftaran ulang bagi pendaftar online, tahap selanjutnya yang harus dilalui adalah proses pemeriksaan dan briefing oleh komunitas Saver Tengger Semeru kepada para pendaki. Briefing seputar peraturan yang harus ditaati oleh pendaki selama dalam perjalanan, serta peringatan terhadap bahaya yang akan dilalui selama perjalanan. Boleh itu terkait binatang buas yang berkeliaran, trek rawan kecelakaan, dan tata cara membaca situasi iklim yang begitu cepat berubah disekitar Tengger Semeru.
Setelah menyelesaikan proses simaksi/ pendaftaran ulang bagi pendaftar online, tahap selanjutnya yang harus dilalui adalah proses pemeriksaan dan briefing oleh komunitas Saver Tengger Semeru kepada para pendaki. Briefing seputar peraturan yang harus ditaati oleh pendaki selama dalam perjalanan, serta peringatan terhadap bahaya yang akan dilalui selama perjalanan. Boleh itu terkait binatang buas yang berkeliaran, trek rawan kecelakaan, dan tata cara membaca situasi iklim yang begitu cepat berubah disekitar Tengger Semeru.
![]() |
rusyaidiahmad |
Pukul 15.00 WIB setelah usai menyelesaikan seluruh proses administrasi pendakian, pendaki diperbolehkan untuk memulai perjalanan. Perjalanan dimulai dari pintu masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru melewati jalur Watu Rejeng menuju Ranu Kumbolo. Estimasi perjalanan memakan waktu 4-5 jam jalan cepat atupun normal.
![]() |
Caution Signage Jalur Masuk Watu Rejeng | © rusyaidiahmad All Right Reserved |
Pos 2 Watu Rejeng | © rusyaidiahmad All Right Reserved |
Pemandangan Trek Pendakian Watu Rejeng - Ranu Kumbolo Menghadap Gunung Semeru © rusyaidiahmad All Right Reserved |
Perkiraan perjalanan hari pertama waktu seharusnya, kelompok pendakian dari kami akan tiba pada pukul 19.00 Wib di Ranu Kumbolo. Namun malang tak dapat ditolak mujur tak dapat diraih, kecelakaan kecil seorang anggota pendakian dari kami harus menahan sakitnya terkilir karena terperosok lubang kecil ditepi jalur pendakian. Perjalanan memakan waktu 2 jam lebih lambat (21.00 Wib) karena mengawal anggota yang berjalan dengan penuh perjuangan.
Jalur Watu Rejeng| © rusyaidiahmad All Right Reserved |
![]() |
Target Hari Pertama, Ranu Kumbolo 2.400 mdpl | © rusyaidiahmad All Right Reserved |
Baca Juga :
Pendakian Semeru (2) : Antara Ranu Kumbolo dan Kalimati
Pendakian Semeru (1): Debu dan Dingin dari Ranupani Menuju Ranu Kumbolo
Reviewed by Dimensi Tiga Indonesia
on
August 23, 2017
Rating:

No comments:
Pengunjung yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar :)