Desa Pal Batu, Peradaban Diatas Rawa
![]() |
Suasana Desa Pal Batu, Kecamatan Paminggir | © irvan_akhmad |
Hijau dan luas, hamparan enceng gondok yang terombang-ambing terhempas perahu hilir mudik. Diwaktu yang sama pandangan lain juga tertuju pada titian ulin terbentang berkilo-kilometer jauhnya.
Titian ulin yang terbentang panjang ini tertuju pada desa-desa yang berada di kecamatan Paminggir - Hulu Sungai Utara. Sebuah peradaban dan cara hidup yang berbeda diatas lahan rawa sejauh mata memandang. Berbeda dengan kota besar-besar lain yang menganggap sungai adalah halaman belakang, desa-desa di kecamatan Paminggir ini justru menjadikan sungai, air, dan rawa sebagai halaman depan. Sungai adalah akses utama masuk menuju rumah-rumah masyarakat desa, serta rawa adalah kekayaan alam yang dimanfaatkan sebagai lahan pencari rupiah.
Hasil rawa yang cukup dikenal adalah purun untuk kerajinan produk kebutuhan hidup, baik berupa tikar, topi, bakul ataupun butah. Bahkan Enceng gondok yang dulunya dikenal sebagai tanaman gulma, kini juga dimanfaatkan sebagai makanan ringan oleh masyarakat desa.
Menuju siang, speed boat yang kami tumpangi melaju begitu cepat. Satu-persatu kelotok kecil terlampaui, Speed pun menanggalkan gelombang-gelombang besar menghempaskan tanaman enceng gondok disekitar kami.
Menuju siang, speed boat yang kami tumpangi melaju begitu cepat. Satu-persatu kelotok kecil terlampaui, Speed pun menanggalkan gelombang-gelombang besar menghempaskan tanaman enceng gondok disekitar kami.
Moda transportasi menuju desa-desa disepanjang aliran sungai berupa perahu mesin, biasa akrab disebut kelotok bagi masyarakat Kalimantan Selatan.
Dengan mahir driver mengendalikan Speed boat, sesekali meliuk menari-nari menghindari tanaman enceng gondok yang menghalangi.
![]() |
Perjalanan Menggunakan Speed Boat | © Rusyaidiahmad |
Perjalanan hampir satu jam, Speed boat yang kami tumpangi tiba di hadapan jembatan panjang yang membelah sungai Desa Pal Batu Kecamatan Paminggir. Dengan sigapnya driver menambatkan speed didepan dermaga apung kecil terbuat dari kayu ulin.
15 menit cukup membuat terkesima dengan pemandangan unik sebuah desa, mata hanya melirik-lirik seperti tanpa sadar mengeksplor tatapan disituasi sekitar.
![]() |
Titian Ulin | © irvan_akhmad |
Jika beruntung, kita akan mendapati beberapa atau bahkan ratusan kerbau yang berenang diantara hamparan enceng gondok terapung diatas rawa. Kerbau rawa inilah yang sejak dulu hingga sekarang menjadi primadona kecamatan Paminggir, sebuah destinasi wisata unik.
Tidak jarang para wisatawan poto berdatangan untuk mengabadikan si perenang ulung ini menjadi sebuah komposisi dalam frame.
![]() |
Kerbau Rawa | © irvan_akhmad |
Volunteering Bersama 1000 Guru Kalsel di SDN Belangian & SD Pa'au
Walau demikian memiliki keunikan perdaban rawa serta kerbaunya, tujuan utama kami berkunjung bukanlah untuk sekedar berwisata. Seperti biasa setiap 2-3 bulan hal yang kini menjadi rutinitas sejak 2 tahun lalu adalah melakukan perjalanan menuju desa-desa sekitar Kalsel, perjalanan yang dilatar belakangi oleh kegiatan Traveling & Teaching 1000_guru_kalsel. Sebuah destinasi yang akan kami tentukan kemudian hari untuk melakukan kegiatan sosial berupa mengajar jadi guru sehari sambil ber-traveling.
Desa Pal Batu, Peradaban Diatas Rawa
Reviewed by Dimensi Tiga Indonesia
on
September 18, 2017
Rating:

Asik banget, liat kerbau nge-swim di rawarawa.
ReplyDeleteJika beruntung, pemandangan seperti itulah yang akan kita temui.
Deletesaat subuh, dan saat petang adalah waktu yang pas mengabadikan momen perenang handal tersebut. :)